Senin, 04 Juni 2012

Surat Merah Jambu (2)...

Tuhan...

Tolong beri tahu dia..
Tolong beri tahu dia, aku ada pesan buatnya...

Tuhan..
Tolong pesankan padanya, aku ingin dia mencintai-Mu melebihi dia mencintaiku, dan mengingat-Mu melebihi dia mengingatku..
Tolong pesankan padanya, agar tidak mengisi semua sudut hatinya dengan diriku atau dengan yang lain kecuali Engkau. .
Tolong pesankan padanya, bahwa aku bisa saja berbuat kesalahan yang bisa membuatnya membuang sudut hati tempatku berpijak kini dan menggantinya dengan wanita lain yang sesuai dengan harapannya, tapi dia tidak akan pernah bisa menggeser kedudukan-Mu sebagai pemilik hatinya. Dan jika ternyata memang Engkaulah yang lebih dicintainya dari pada aku, Demi Allah aku tidak akan cemburu. Justru rasa syukur yang tak hentinya kupanjatkan..
Dan Tolong pesankan padanya, agar tidak mendoakanku lebih dari dia berdoa untuk Ayah dan Ibunya. Karena keridhaan merekalah Syurga baginya. Karena dia adalah tabungan bagi Orang Tuanya di akhirat kelak..

Tuhan...
Tolong katakan padanya, bahwa aku terpikat pada kesungguhannya, bukan parasnya..
Tolong katakan padanya, bahwa aku lebih cinta pada semangat hidupnya, bukan hartanya..
Tolong katakan padanya, bahwa tak perlu harta berlimpah untuk menjadikanku tetap mencintainya. Cukup menjadi pribadi yang santun dan bersahaja, pekerja keras dan bertanggung jawab atas setiap perkataannya, menghormatiku sebagai wanita yang dicintainya setelah Ibunya, dan jika pun marah dia tidak akan menzholimiku.
Tolong katakan padanya, bahwa rasa kagumku untuk kelebihannya, dan rasa sayangku untuk kekurangannya. Keduanya perasaanku, untuknya..

Tuhan...
Tolong sampaikan padanya, bahwa aku mendambakan cinta yang halal. Sebuah cinta dengan sumpah setia Mitsaqan Ghalidza, dimana Engkaulah yang akan menjadi saksi..
Juga tolong sampaikan padanya, aku tidak hebat dalam meletakkan kata demi kata cinta sehebat engkau menempatkan bintang demi bintang..
Tolong sampaikan padanya, aku tidak bisa menghitung besarnya cintaku padanya sejeli Engkau tahu berapa banyak pasir di laut..

Engkaulah Rabb Yang Maha Memahami, yang lebih mengerti hati hamba-Nya dibanding diri mereka sendiri. Maka inilah sepotong Doa dan Harapanku. Aku menyayanginya, tolong bimbinglah dia dengan Tangan dan Kuasa-Mu andaikan dia lalai, agar kelak dia mampu menjadi imam yang baik bagi dunia dan akhiratku. Andai jika memang dialah yang telah Kau tetapkan untukku. Tapi jika pun tidak, maka berilah kami jalan terbaik agar tidak saling menyakiti.. Aamiin :)










Kamis, 31 Mei 2012

Surat Merah Jambu (1)...

Dear future husband..
Apa kabarnya iman-mu hari ini?.. Sudahkah di setiap hari-mu diawali dengan rasa syukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini?.. Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?..

Dear future husband..
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?..
Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa. Agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingi-mu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi.
Kadang aku sering bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bagian terapuh di diriku. Tapi kini aku tahu jawabannya. Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya. Ujian demi ujian InsyaAllah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga ketika kelak kita dipersatukan, kau bangga telah memilikiku dihatimu..

Dear future husband..
Aku yakin Allah mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin kini Dia tengah melatihmu menjadi calon imam yang tangguh, hingga aku-pun bangga memilikimu kelak.
Apa yang kuharapkan darimu adalah kesetiaan, kesabaran, dan tanggung jawab. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang akan kau dapati. Aku memang tidak sepandai Aisyah istri sang Nabi, atau istri-istri Rasulullah lainnya, yang sangat pandai pada zamannya. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi istri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku kelak.
Aku ini juga pencemburu berat. Tapi bila Allah dan Rasulullah yang lebih kau cintai dari pada aku, demi Allah aku rela.

Dear future husband..
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan ibuku, tak lain doa-ku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat. Tapi nanti, setelah menjadi isterimu. Aku berharap menjadi pendamping yang solehah, agar kelak di Surga cukup aku yang menjadi bidadarimu.. Biiznillah.. InsyaAllah..
Dan apabila nantinya hanyalah sebuah gubuk yang menjadi perahu pernikahan kita, maka tak akan kunamai dengan "Gubuk Derita". Karena disanalah markas dakwah kita kelak, dan akan menjadi indah bila kita hiasi dengan cinta dan kasih atas nama Allah. Ketika kelak telah lahir malaikat-malaikat mungil dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, dan yang paling utama dengan menanamkan pada diri dan hati mereka tentang ketaatan kepada Allah..
kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. meski bukan seorang muslimah yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak. Ku harap kau pun juga begitu.

Inilah sekilas harapan yang ku-ukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Tapi itulah yang kini kuhadapi. Kelak, saat kita telah bersama. Maka disitulah kau akan memahami diriku yang sebenarnya, sama halnya dengan diriku yang juga akan belajar untuk memahamimu..

Doa-ku selalu agar Allah memudahkan jalanmu untuk menjemputku sebagai bidadarimu di dunia. Semoga Allah selalu menjagamu sampai nanti Dia mempersembahkan dirimu seutuhnya untukku.. Aamiin..

Rabu, 30 Mei 2012

Akan Ada Hari...

Akan ada hari..
Di mana Allah menjadi saksi. Saat kau lingkarkan ikatan suci Mitsaqan Ghalidza dijariku yang kau pilih, walau aku tak sesempurna istri sang nabi.
Akan ada hari..
Di mana ku lingkarkan pula sumpah setia dijarimu yang ku pilih sebagai imamku, yang Surga-Nya tak bisa kumasuki tanpa ridho darimu..
Akan ada hari..
Di mana ku gelar sajadahku dan juga sajadah-mu. Kita bersujud dalam sepenggal waktu yang sama, dan doa yang terucap darimu kuamini juga dalam hati, satu shaf dibelakangmu..
Akan ada hari..
Dimana ku siapkan santap sahurmu dengan senang hati, dan menunggu berbuka sambil mengukir senja..
Akan ada hari..
Dimana alunan kisahmu selalu kunanti sebagai pengantar tidurku, dan bersyukur karena-Nya telah memberi cinta yang kutujukan padamu..
Akan ada hari..
Dimana kau dengungkan adzan dibalik daun telinga malaikat mungil yang mewarisi sebagian parasku dan sebagian tingkahmu..
Akan ada hari..
Dimana keteladananmu akan mengiringi tugasku sebagai Madrasah bagi keturunan kita..
Akan ada hari..
Dimana kita akan melihat nisan dan memesan sepetak lahan berdampingan untuk nanti, ketika esok ntak ada lagi..
Akan ada hari..
Dimana salah satu dari kita menghadap Illahi, dengan pendamping soleh dan solehah yang setia menemani sampai di akhir perjalanan nanti..
Dan aku akan setia menanti..
Semoga Allah mengizinkan sakinah bersamamu hadir disuatu hari nanti, hingga kelak dikumpulkan kembali sampai di Rumah-Nya nanti..
Aamiin :)

Jumat, 18 Mei 2012

Kedudukan Wanita Muslimah..

Segala sesuatu yang Allah buat berharga di dunia, pasti ditutupi dan dilindungi juga sulit untuk dijangkau.
Dimanakah Berlian bisa ditemukan?, jauh di dalam tanah, tertutup dan terlindungi batuan. Di mana Mutiara bisa di temukan?, jauh di dasar laut, dilindungi oleh cangkang kerang yang tertutup lumpur hitam dan terlilit ganggang. Di mana Emas bisa ditemukan?, melewati jalan menurun di tambang, ditutupi dengan lapisan demi lapisan batuan. Di butuhkan kerja keras dan perjuangan untuk bisa mendapatkan mereka. Sesuatu yang sangat indah, yang tentunya juga sama halnya dengan 'Aurat Wanita', yang seharus di lindungi dan di tutupi. Karena sejatinya wanita itu jauh lebih berharga dan jauh lebih indah dibanding emas dan berlian. Inilah keindahan dari sebuah Hijab dan Wanita. Tidak kah kita ingin seperti mereka?, seperti kata pepatah; Wanita itu ibarat perhiasan. Jika wanita yang belum berhijab itu bagai sebuah cincin dengan batu permata, maka wanita yang berhijab ibarat sebuah cincin dengan batu berlian.

Terkisah seorang pria non muslim bertanya, mengapa para wanita-wanita muslim itu menggunakan pakaian panjang yang membungkus rapat tubuhnya?, juga sebuah kain yang di gunakan untuk menutupi rambutnya?, lalu jika semua tertutup rapat seperti itu dimana seorang wanita bisa di lihat keindahannya?.
Karena benar-benar sangat heran, kemudian bertanyalah pria itu kepada salah seorang muslimah, "mengapa para wanita dari golonganmu menutupi tubuh mereka dengan kain panjang juga menutupi rambut mereka dengan selembar kain (jilbab)?". Si muslimah tersebut pun tersenyum dan langsung mengambil dua buah permen, lalu ia membuka satu dari dua permen tersebut, sedangkan yang satunya lagi dibiarkan tertutup. Kemudian ia melempar kedua permen tersebut ke lantai yang berdebu, lalu sang muslimah itu pun bertanya pada pria tersebut, "Jika saya meminta anda untuk mengambil satu dari kedua permen tersebut, maka mana yang akan anda pilih?". Lalu pria itu pun menjawab, "Tentu saja saya akan mengambil yang masih terbungkus rapat". Kemudian muslimah itu pun berkata, "Seperti itu lah yang Allah dan agama kami inginkan, agar kami para wanita dipandang dan diperlakukan secara hormat, sungguh Tuhan kami tidak menurunkan satu perintah pun yang tidak membawa kebaikan bagi umat-Nya. Dan sejatinya, kecantikan dan keindahan wanita itu tidak terletak pada kecantikan wajahnya maupun kemolekan tubuhnya. Tapi jauh kedalam hatinya, disanalah letak kecantikan wanita yang sebenarnya berada.".




Surat Merah Jambu...


Aku hanya menerima takdir Allah, beginilah diriku adanya. Aku tidak secantik Zulaikha, secerdas Aisyah sang Humairoh, sezuhud Khadijah, semulia Maryam, setegar Fatimah atau pun sesabar Asiah. Jika kamu menginginkan semua sifat itu ada padaku, maka aku berlindung kepada Allah, atas kelemahan diriku. Tapi jika kamu mendoakan aku agar memiliki salah satu saja sifat mulia mereka, maka aku bersyukur kepada Allah atas doamu itu dan juga atas keberuntunganku karena bertemu dengan seorang pemilik doa sepertimu..
Tapi jika kamu mengharapkan kecantikan, kesempurnaan fisik dan penampilan, ketahuilah aku hanyalah seorang manusia biasa, yg lahir dari benih ayah dan ibuku..
Dan jika kamu berpendapat bahwa kesempurnaan fisik, harta melimpah maupun tingginya jabatan dapat membawa seorang wanita kepada kebahagiaan yang sesungguhnya, maka aku tidak akan setuju dengan mu.. Karena sesungguhnya, kemewahan dunia yang termewah adalah semua yang tak terbeli oleh uang; keluarga, sahabat, dan orang-orang terkasih. Kesetian untuk terus mendampingi orang yang dicintainya dalam kondisi apapun, itulah yang tak ternillai oleh uang. Dan aku hanyalah satu diantara sekian banyak wanita yang mengharapkan kesetiaan dan ketulusan dari seorang pria akhir zaman..

Sebab aku tidak ingin sosok setampan Yusuf, semulia Muhammad, segagah Ali, sekuat Umar bin khatab, sekaya Abu Bakar, seteguh Ibrahim, sehalus Sulaiman, dan sesabar Ayub. Aku hanya ingin sosok yang apa adanya, sederhana bersahaja, bertanggung jawab, penyayang dan setia. yang mau menunjukan tangisannya dikala sedih, menunjukkan kemarahannya dikala terluka dan senyumannya dikala bahagia. Karna aku tidak cukup nyali untuk mengharapkan sesosok pria sesempurna Nabi-Nabi. Sebab aku sadar, bahwa aku bukanlah muslimah yang sesempurna istri sang nabi, aku hanyalah seorang wanita biasa, wanita akhir zaman yang akan terus selalu mencoba untuk menjadi solehah, sesulit apapun rintangannya…

(Ayya, 6 November 2011, via tumblr)

Selasa, 15 Mei 2012

Kisah Cinta Ali dan Fatimah..

Kisah Cinta Ali dan Fatimah..
Entahlah, kenapa saya bisa begitu sangat menyukai kisah cinta mereka. Mendengar kisah mereka, seperti ada sesuatu. Semacam Kekuatan Allah, Rahasia dibalik Rahasia Allah. Sebuah cinta diam-diam, yang keduanya tak pernah tahu kalau keduanya saling mencintai, tapi tak pernah saling mengungkapkan.

Saya memang belum lama mendengar kisah mereka, bisa dibilang sekitar dua bulan yang lalu, ketika saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan Liqo bersama salah seorang teman sesama hijabers. Yang kebetulan anggotanya memang bisa dibilang "remaja labil" (usia-usia dimana cinta bukan lagi sebuah permainan.. #tsaah) jadi, rumit dan banyak drama :p.. yah maklum lah yah, namanya juga dikejar "Deadline Nikah", jadi maunya cari yang serius, bukan main-main lagi! bhihihi :D

Lanjut..!

Nah, jadi waktu itu teh saya bertanya pada Murabiyyah saya, tentang maksud dari salah satu perkataan Ali :
"Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mempersilahkan, atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan, yang kedua adalah keberanian."
Lalu beliau mulai menceritakan kisah Ali dan Fatimah. Ada sebuah rahasia di hati Ali yang tak pernah diketahui siapapun. Fatimah yang kala itu adalah sahabat karibnya, yang sekaligus putri kesayangan Rasulullah, memiliki paras yang sangat mempesona, kesantunannya, ibadahnya, dan kecekatan kerjanya yang sanggup memukau Ali kala itu..

Ali tak pernah tahu apakah rasa yang dirasakannya terhadap Fatimah itu bisa disebut cinta. Tapi ia tersentak ketika mendengar kabar yang sontak mengejutkannya. Fatimah dilamar oleh Abu Bakar Ash Shiddiq, seorang sabahat yang kedudukannya paling dekat dengan Rasulullah. Seorang lelaki yang iman dan akhlaknya tak perlu diragukan lagi.

Ali merasa bahwa Allah sedang mengujinya, merasa bahwa dirinya tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Abu Bakar. Ali tak pernah menyadari, walaupun ia bukan kerabat dekat Rasulullah, namun keimanan dan pembelaannya terhadap agamanya juga tak tertandingi. Seperti saat Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Rasulullah saat berhijrah. Justru Ali bertugas menggantikan Rasulullah menanti maut di ranjangnya.

Memang tak bisa dipungkiri, Abu Bakar sangat berjasa dalam perkembangan Islam di masa Rasulullah. Mengingat berapa banyak tokoh maupun saudagar yang masuk Islam karna tangan dinginnya. Lagi pula Abu Bakar adalah seorang saudagar yang secara finansial InsyaAllah mampu membahagiakan Fatimah, itulah yang ada dibenak Ali. Sedangkan dirinya hanyalah pemuda dari keluarga yang pas-pasan. Saat itu Ali berfikir, inilah pergulatan antara "Persaudaraan dan Cinta". Apakah dia harus mengutamakan Abu Bakar yang sudah seperti saudara, ataukah dia harus mengutamakan Cintanya atas Fatimah?. .

Waktu demi waktu pun berlalu, terdengar kabar bahwa lamaran Abu Bakar atas Fatimah ditolak. Mendengar berita itu, tak hayal seperti tumbuh tunas-tunas harapan baru di hati Ali, lantas ia pun mulai memantaskan diri. Tapi ternyata ujian Allah belum berakhir, Allah masih menguji cinta mereka. Setelah lamaran Abu Bakar di tolak, datanglah seorang lelaki yang sejak masuknya ia ke Islam mampu membuat kaum Muslimin mengangkat tegak wajahnya, karena ia mampu membuat musuh-musuh Allah bertekuk lutut. Yah, ia adalah Umar bin Khattab, yang datang untuk melamar Fatimah.

Dan lagi-lagi, Ali pun merasa bahwa dirinya lebih kecil dibanding Umar. Bila dibandingkan dengan Umar siapalah dirinya. Betapa tinggi kedudukan Umar di sisi Rasulullah, ayah Fatimah. Disaat Rasulullah berhijrah, Ali hanya berani menyusul Rasulullah dikelam malam dengan sembunyi-sembunyi dari kejaran musuh yang frustasi karna tak menemukan Rasulullah. Siang harinya, lagi-lagi ia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir, menanti dan bersembunyi. Sementara Umar, ia telah lebih dulu berangkat. Bertawaf lalu naik ke atas Ka'bah sembari berteriak menantang suku Quraisy untuk melawan dirinya. Sekali lagi, Ali sadar, siapalah dirinya bila dibandingkan dengan lelaki pemberani seperti Umar. Ali merasa bahwa dirinya adalah pemuda yang belum siap menikah, apalagi menikahi Fatimah, seorang putri Rasulullah. Umar jauh lebih layak.

Lagi-lagi, lamaran pun ditolak. Dan berita ini pun sampai ketelinga Ali. Fikirnya, menantu seperti apakah yang diinginkan Rasulullah? Apa seperti suami Zainab binti Rasulullah, sang saudagar kaya? atau seperti suami Ruqayyah binti Rasulullah, Utsman sang milyader?. Kedua menantu Rasulullah ini benar-benar membuat Ali hilang kepercayaan diri. Lantas datanglah sahabatnya, ia meminta Ali untuk mencoba mencalonkan diri sebagai menantu Rasulullah, calon suami untuk Fatimah. Meskipun awalnya pesimis, tapi sahabat-sabahat Ali ini terus menyemangatinya, Ali pun luluh.

Suatu hari, Ali memberanikan diri mencoba menghadap Rasulullah untuk mencalonkan diri melamar Fatimah. Meskipun ia sadar, secara ekonomi tak ada yang bisa dijanjikan dari dirinya. Ia hanya memiliki satu set baju besi dan beberapa persediaan tepung kasar. Tapi ia mencoba untuk menenangkan dirinya bahwa ia adalah seorang pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya, seorang pemuda yang meyakini bahwa Allah itu Maha Kaya.
Secara mengejutkan Rasulullah pun menjawab dengan "Ahlan wa sahlan". Sebuah kata yang meluncur bersama senyuman. Ali pun bingung, apa maksudnya. Sebuah ucapan selamat datang yang sulit untuk dijabarkan apakah sebuah isyarat penerimaan atau penolakan. Tapi akhirnya kebingungannya pun terjawab, Rasulullah benar-benar menerima pinangan Ali atas fatimah dengan mengandalkan baju besinya. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakar, Umar, juga Fatimah. Akhirnya Allah pun mentakdirkannya untuk bisa memiliki Fatimah, dengan keberanian untuk menikah sekarang! bukan janji-janji! dan nanti-nanti! walaupun dirinya belum memiliki apa-apa. Inilah yang dimaksud dengan cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti Ali, ia mempersilakan, atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan, yang kedua adalah keberanian.

Setelah pernikahan mereka barulah Ali tahu,  bahwa Fatimah pun memendam perasaan yang sama pada Ali sejak lama. Yah, inilah cinta diam-diam yang sangat indah. Sebuah cinta yang tak pernah diungkapkan pada manusia, tapi hanya diungkapkan pada Sang Pemilik Hati. Disinilah Kekuasaan Allah berbicara, dua hati yang tak saling tahu bahwa saling cinta, pada akhirnya disatukan karena kesabaran dan ketulusan. Subhanallah. . .


Senin, 14 Mei 2012

Menarik Tidak Perlu Cantik...


Assalammualaikum...

Kali ini saya ingin membahas tentang kecantikan. Kenapa yah, semua perempuan itu berbondong-bondong ingin mempercantik diri?..
Apa karena semua pria itu memandang wanita hanya pada cantik rupa saja?.. 
Walaupun saya menyangkal dengan kata TIDAK!, toh kenyataannya memang seperti itu. Ada yang bilang, mustahil kalo yang dilihat pria itu bukan karna kecantikannya, karna yang dia pandang terlebih dahulu adalah wajahnya. Kalau wajahnya menarik, pasti si pria akan tertarik. (katanya sih gituuu... :p)

Kecantikan.. Pada dasarnya, kecantikan itu adalah sebuah anugerah, dan senyum manis adalah berkah. Dan Allah menciptakan semua wanita itu CANTIK!.. 
Tapi ntah kenapa, masih saja banyak wanita yang mengeluh bahwa dirinya kurang menarik. Padahal jika seseorang itu memiliki wajah yang biasa-biasa saja, tapi dia memiliki hati dan kepribadian yang cantik, Demi Allah dia akan memancarkan aura kecantikan yang bahkan wanita dengan rupa yang cantik sekalipun tidak memilikinya..

Memang sih, tidak ada yang salah dengan kecantikan. Karena seperti kata pepatah, kecantikan bukanlah suatu dosa. Rasulullah sendiri pernah menjelaskan, bahwa di antara fitrah lelaki adalah menyukai kecantikan wanita. 
Bahkan Aisyah yang merupakan salah seorang istri Rasulullah dan shahabiyah paling pandai di masa itu, terkenal pula karena kecantikannya. Dan Rasulullah menjulukinya Humairoh "Gadis yang pipinya merona merah.". Tapi bukan berarti semua wanita harus memiliki pemikiran bahwa "yang tidak cantik itu tidak menarik!" Dih! salah besar! Justru Menarik itu tidak perlu cantik, karena yang cantik belum tentu menarik. Wajah cantik, itu biasa, tapi wanita yang memiliki "Sisi Magnetic" itu sangat sangat tidak biasa!, even dia tidak memiliki rupa yang cantik.. #tsaah :p
Tapi buat yang sudah berwajah cantik, lalu memiliki hati dan kepribadian yang cantik pula, dan memiliki si "Sisi Magnetic", Subhanallah.. Allah benar-benar telah menciptakan Bidadari berwajah manusia! :')
*hayo-hayo yang tidak cantik jangan minder!* Allah itu tidak menilai dari fisik seseorang kok, Allah juga TIDAK pilih kasih, tapi Allah lebih melihat ke Hatinya! :)

Okee, lanjut..Yang saya maksud dengan "Sisi Magnetic" disini, bukan hanya sisi yang bisa membuat seseorang (lawan jenis) itu penasaran. Karena yang cuma penasaran itu biasanya sifatnya sementara, jatuhnya lebih ke obsesi. Nah, kalau seseorang itu sudah tidak ada rasa penasaran, biasanya sih cepat bosan!, karena sudah tidak terobsesi (lagi), truuusss.. nggak usah dilanjutin lah yah, pasti udah pada tau kelanjutannya :p *tetot-tetot bukan curhat loh* :p

Nah, si "Sisi Magnetic" itu sendiri biasanya ditemui jika seseorang itu memiliki jiwa dan kepribadian yang cantik, BUKAN wajah yang cantik! inget loh yah, TIDAK harus cantik!.. 
Sisi ini termasuk sisi yang unik, karena sulit untuk dijelaskan, bahkan tidak terjelaskan! lebih tepatnya hanya bisa dirasakan. Kenapa saya bisa bilang demikian?. Karena ini berdasarkan pengalaman saya pribadi. 
Saya pernah mengenal seorang wanita, dan YA, dia TIDAK cantik. Dia juga BUKAN dari kalangan "siapa-siapa" atau memiliki "apa-apa". Tapi, hari demi hari, semakin saya mengenalnya semakin saya kagum padanya. 
Dia seorang wanita muslimah yang bukan dari lulusan STRATA manapun atau menyantri di PONPES manapun. 
Dia hanyalah lulusan SMK, dan pengetahuan tentang agama pun standar-standar saja. Dia terlahir dari keluarga yang biasa saja (bisa dibilang pas-pasan), dan (maaf) dia memiliki cacat fisik. 
Tapi apa kekurangannya itu membuatnya minder? TIDAK!, dan apa saya malu jika sedang berjalan dengannya? juga TIDAK!. Justru saya kagum padanya karena dia memiliki pengalaman hidup yang luar biasa (kalau dijelasin, saya bisa ngetik sampe tujuh hari tujuh malem nggak kelar-kelar, jd intinya aja yah :P).. 
Dia adalah sosok yang humoris, sabar, tabah, penyayang, pekerja keras, dan selalu optimis dalam menghadapi segala hal. Dengan kekurangannya dia tidak lantas hidup dengan mencaci maki Allah karena terlahir dengan fisik yang cacat, justru dia pernah mengatakan "iya, saya memang cacat mbak. Tapi bagi saya, itu adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap saya, dengan kecacatan saya ini, saya nggak was-was diganggu seperti wanita-wanita cantik lainnya. yah, berbaik sangka aja lah sama Allah, biar hidup semakin berkah..".
Disanalah hati saya tersentak, seseorang yang dilahirkan dengan keadaan seperti itu, memiliki jiwa yang benar-benar lapang!. Sempat saya berfikir, seandainya saya menjadi dia apa bisa saya memiliki pemikiran seperti itu?, dan apa bisa saya memiliki jiwa yang selalu bersyukur?.. 
Inilah yang saya bilang, seseorang dengan "Sisi Magnetic". Sebuah sisi yang mampu menarik seseorang, yang bukan hanya dapat membuat seseorang itu memiliki rasa penasaran pada dirinya, tapi juga mampu menimbulkan rasa kekaguman setelah mengenalnya..

Jadi, buat para wanita. Tidak perlu minder bila tidak cantik rupa, rajin mempercantik hati dan akhlak itu lebih penting dibanding rajin mempercantik wajah.
Galih terus potensi yang ada, biar hidup semakin berwarna.. (eciyeeeee teh aya gegayaan, bhihihi :P) 
Tapi buat yang sudah cantik rupa, jangan lantas tinggi hati karna banyak yang mengagumi yah. Alangkah baiknya yang cantik rupa itu dibarengi dengan cantik hati, akhlak, dan juga tutur kata, biar hidup semakin berkah :')


Jazakillah khairan… Saya menulis ini bukan berarti saya sudah sempurna, TIDAK.. saya belum ada apa-apanya.. Jadi, yuk sama-sama belajar :D


Wassalammualaikum..